Lembur Singkur

Kumpulan Karya Pendidikan dan Budaya

PUISI SISWA

Posted by lembursingkur pada April 11, 2010

Puisi ini dikirimkan seorang siswa yang tak mau disebutkan namanya. Isinya berupa gelora hati seorang remaja dalam mengalami berbagai perasaan dalam menemukan jati diri dan melalui masa-masa remajanya yang terkadang membingungkan. Selamat membaca (Ch. Enung Martina)

Curahan Hatiku

Entah apa yang kurasakan kini

Entah apa yang kupikirkan kini

Ku tak tahu lagi

Kepada siapa ku bisa bebrsandar

Ku tak tahu lagi

Mengapa ku merasakan ini

Ku tak bisa lagi merasakan

Perasaan saying orang-orang di sekitarku terhadapku

Ku tak bisa lagi merasakan

Perasaan orang-orang yang membutuhkanku

Saat ini ku merasa

Tak berguna

Saat ini ku merasa

Tak ada gunanya aku hidup

Saat ku menangis

Tak ada orang yang memperhatikan ku

Saat ku merasa sedih

Tak ada yang menanyakan keadaanku

Saat ku merasa sedih

Tak ada yang mau tahu mengapa ku sedih

Dimanapun aku berada

Tak ada yang mempedulikanku

Siapapun

Tak akan peduli denganku

Tak kan ada orang yang menangis atas kematianku

Tak kan ada yang mengingatku

Ketika ku sudah pergi untuk selamanya

Tak kan ada yang mau mendoakanku

Tak kan ada yang memikirkanku lagi

Inilah curahan perasaanku

Inilah yang kurasakan

Inilah isi hatiku saat ini

Inilah yang ku ingin orang lain tahu….

(noname)

Yang Kini Kurasakan

Ku memang sudah tak berguna
Sudah tak ada artinya lagi ku hidup d dunia ini
Aku sudah bagaikan sesuatu tak di kenal yang terbuang
dan terlupakan

Tak ada yang membutuhkan ku
Tak akan ada yang ingat tentangku
Meski ku mati sekalipun

Semua itu karena kesalahanku
Karena aku lah semua ini terjadi
Karena aku yang dulu sempat tak mengacuhkan mereka
Karena aku yang egois
Karena aku ini semua terjadi

Dan sekarang aku menyesal
Menyesal atas semua yang terjadi
Menyesal atas keadaan ini

Sekarang aku merasa kesepian
Merasa tak pantas berada dimanapun
Merasa disingkirkan
Merasa tak diperlukan

Oh Tuhan
Mengapa kau berikan perasaan ini padaku
Meski ku tahu ini memang takdir
Meski ku tahu ini memang alasan mengapa aku hidup
Namun ku tetap tak bisa menahan rasa sakit yang kurasakan

(noname)

2 Tanggapan to “PUISI SISWA”

  1. Frans Michael said

    aq terharu membaca na krna aq seperti yg da di puisi itu…….
    Dalam menemukan jati diri yg entah d mana aq bisa mendapatkan na……….

  2. lembursingkur said

    buat Franz Michel

    Semua remaja pernah mengalami hal yang sama. Namun, tergantung kita menghadapinya. Rasa kesepian dan tak tahu jati diri dirasakan semua orang. Hanya ada orang yang merasakan dan mengabaikannya. Ada orang yang merasa dan menghayatinya dengan kreatif seperti siswa yang menulis puisi di atas. Ada juga yang merasakannya dan melarikan diri pada hal yang tidak benar bahkan sesat. Terserah pilihanmu. Mau ke mana. Hanya tentunya ada buah yang akan kamu petik pada akhirnya. Kalau lari pada kreativitas hasilnya adalah karya yang bisa menginspirasi orang lain dan menyentuh orang lain dan tentunya kita jadi eksis, seperti remaja yang puisinya kamu baca. Kalau pilih melarikan diri niscaya kamu akan tersesat dan salah jalan. Akhirnya yang kamu tuai adalah ketidakselamatan, penyesalan, bahkan juga kematian yang sia-sia. Hidup itu adalah sebaris pilihan yang harus kita pilih. Hak saya dan hak kamu menentukan pilihan. Tapi tentunya kamu dan saya tahu yang benar dan yang salah. Karena itu biar kamu merasakan hal yang bergejolak dalam dirimu kamu tetap harus punya pegangan. Saya kira kamu remaja yang pasti mempunyai/percaya Tuhan. Nah, kembali kita bersandar pada Tuhan.
    Jangan lupakan keluarga, mama-papa, kakak, adik karena keluarga adalah akar tempat hidup kita bergantung.

    Ingat, kita punya banyak pilihan dalam hidup untuk menemukan jati diri, seperti yang saya uraikan di atas.
    Silakan pilih. Namun, saya berharap kamu memilih yang paling tepat untuk hidupmu serta membawa berkat bagimu dan juga orang di sekelilingmu. Bahkan bisa menginspirasi orang.

    God bless u.
    Saya berdoa untuk kamu semoga menjadi remaja yang penuh semangat dan penuh harapan.

    Salam

    Pengasuh

Tinggalkan komentar